Senin, 12 Maret 2012

Tuhan, patah hati itu sakit !

bismillahirrohmanirrohim...
Tuhan, aku ingin bercerita akan gumpalan perasaan "cinta" yang rapuh.
aku ditinggalkan...


mungkin bukan menjadi yang aku inginkan, tapi semoga ini memang ya.... setidaknya yang dia butuhkan.
kini, aku sedikit demi sedikit menelan ludah akan semua omongan sinis dulu melihat tanggapan berlebihan orang-orang yang terluka.

Tuhan, aku patah hati !

sungguh, aku berjanji agar semua tidak menjadi sia-sia. aku tidak akan membuang waktu ku percuma, aku harus menatap ke depan.Lupakan semua isi pesan yang ada dalam robot kecil yang selalu ku genggam. Lupakan, semua kenangan yang pernah ada dan mengelilingi, mempengaruhi hati.

Tuhan, ampuni aku...
 aku tau rasa sayang ku padanya tidak bisa melampaui rasa sayang-Mu. aku tau itu..
izinkanlah aku bersedih sedikit, aku janji ! sedikit dan tidak akan banyak. hanya saat aku menjelang tidur, atau seperti sekarang. terbaring sakit.

Tuhan, yang aku tau aku banyak membawa kemudharatan untuknya..

apa yang bisa aku lakukan selain menangis sekarang ? memohon dia kembali ? untuk apa....
yang aku tau saat aku bersamanya, kami saling menyakiti. dia menjadi semakin buruk dengan alasan aku yang terlalu sibuk.

Tuhan, patah hati itu sakit
dan aku seperti dibutakan.....

Sabtu, 10 Maret 2012

sebuah cerita tentang kolaborasi antara dulu dan sebuah usaha

Mengharapkan hasil maksimal dari apa yang kalian sudah usahakan ? usaha yang sudah membuat kalian ngeguling-guling, jumpalitan, sampai rasanya dari ujung kepala sampai ujung kaki sudah kalian berikan (oke, ini lebay !)
Sama, untuk menghadapi semester 4 di SMA ini yang merupakan semester penentuan untuk masuk ke PTN lewat jalur SNMPTN undangan gue ga mau mengulangi"ketidakmaksimalan usaha dan hasil" yang gue lakukan dan gue dapatkan.

turun nilai which is mean turun atau terjun bebas rangking juga

berangkat dari kegagalan itu..
gue membenahi diri mempersiapkan semester 4 ini, sangat mempersiapkan. memang belum bisa di bilang maksimal, tapi setidaknya gue menambah usaha gue dalam mencoba fokus. gak seperti semester 1. mulai memahami hakikat sebagai anak jurusan IPA yang sewayahnya  rajin dan berinisiatif mengejakan soal dan bertanya. mencoba lebih berdamai dengan guru-guru yang awalnya gue keluhkan cara mengajarnya.Mulai rajin datang ke tempat bimbel yang di semester 1 sangat jarang gue hadiri karena .... males. ya ampun, kalau dipikir gue sangat tidak bersyukur atas apa fasilitas yang Tuhan telah sediakan..

Ya, beruntung Tuhan tidak membiarkan gue berkeluh kesah begitu   lama. langsung mengilhami gue untuk berinisiatif introspeksi kesalahan gue..

dan gue anggap, angka-angka yang gue dapatkan di semester 1 bukanlah penggambaran potensi gue dalam sebuah pelajaran. bukan sombong, tapi bismillah gue bisa lebih dari itu.
angka-angka itu yang dengan tepat menegur gue dengan segala kesombongan gue yang akhirnya menggambarkan betapa minim usaha gue untuk mencapai sebuah kesuksesan. bahkan dari niat...


semester 4 ini dalam menghadapi uts gue jauh lebih siap walau belum bisa dikatakan maksimal karena sistem nya masih sistem kebut semalam.Belum mulai menyicil soal demi soal. Tuhan memang adil, sangat adil. siapa yang usaha siapa yang menanam dia menuai hasil. Nilai gue membaik, cukup membaik walau belum bisa membuat gue berlega hati..

tapi cukup membuat gue bersyukur bahwa akhirnya gue tau langkah seperti apa yang harus gue tempuh kedepannya untuk mencapai kesuksesan..

mengingat tugas gue belajar hari ini adalah untuk mengajar di kemudian hari


"anak yang pernah pintar akan selalu tetap pintar" itu yang dikatakan salah satu teman untuk menghibur gue

dia berangkat dan  berhasil duluan, karena usaha dia juga lebih keras :))) Tuhan adil..
Kolaborasi antara dulu, sebuah pengalaman yang membuat kita belajar
Dan usaha di hari ini yang menentukan kisah kita di depan..


terimakasih Tuhan